Kamis, 03 November 2016

Dansa Tango, Tingkatkan Kesembuhan Pasien Parkinson

daftar harga smart detox

Dansa Tango, Tingkatkan Kesembuhan Pasien Parkinson

JAKARTA, Penyembuhan penyakit parkinson bakal semakin efisien apabila diimbangi dengan therapy dansa, seumpama tango. Dansa yaitu bentuk ekspresi gerakan badan yang paling komprehensif, hingga pada penyandang parkinson, dansa bisa jadi satu langkah yang paling kuat untuk melatih mereka mengontrol gerakan dengan baik. Dansa juga telah dikonfirmasikan memiliki nilai rehabilitasi pada penyandang parkinson, jelas Dr Banon Sukoandri, SpS, Ketua Yayasan Perduli Parkinson dalam Peringatan Hari Parkinson Sedunia, di Jakarta (23/5).  Sebuah studi th. 2008 di Washington University School of Medicine,  St Louis, Amerika Serikat, yang mempelajari beberapa penyandang parkinson mengatakan beberapa penyandang parkinson yang ikuti kelas dansa tango Argentina sejumlah 20 session dalam 10 minggu tunjukkan penambahan dalam soal keseimbangan serta mobilitas bila di banding dengan pasien yang cuma lakukan senam konvensional. Hal itu karena sebab gerakan dansa tango memakai beragam segi gerak yang sesuai sama beberapa penyandang parkinson. Seperti keseimbangan dinamis, berputar, inisiasi gerak, bergerak dengan kecepatan tidak sama, serta jalan mundur, kata dia.  Tidak tutup peluang untuk dansa umum yang umum kita kerjakan, seperti untuk di Indonesia ada gerakan poco-poco atau line dance yang saat ini tengah jadi trend, paparnya. Setelah itu, Banon menjelaskan, dengan harmonisasi dari gerakan serta musik, jadi tubuh, otak, serta perasaan pasien bakal terstimulus. Begitu, mereka bukan sekedar diam, mereka juga suka itu begitu menolong sistem penyembuhan, katanya. Selanjutnya dia menjelaskan, penyandang penyakit parkinson juga butuh mengerti ada peluang timbulnya kembali tanda-tanda penyakit parkinson sesudah memakai satu type penyembuhan. Oleh karenanya, satu penyembuhan serta therapy mesti tetaplah dikerjakan (selalu). Latihan dansa harus juga tetaplah digerakkan, bila tak jadi bakal berlangsung kemunduran lagi, katanya. Banon mengharapkan, meskipun hingga sekarang ini penyakit parkinson belum diketemukan obatnya, beberapa pasien parkinson diharap tetaplah semangat untuk tingkatkan kwalitas hidup mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar